banner 728x250 banner 728x250

“Jumat Curhat” Polres Magelang Kota Dengarkan Curhatan Anggota BPD PHRI Jawa Tengah

Kapolres Magelang Kota Polda Jateng, AKBP Yolanda E. Sebayang, S.I.K., M.M. bersama BPD PHRI dalam acara Jumat Curhat di Borobudur International Golf & Country Club Kota Magelang, Jumat (03/02/2023). (foto: Kelana)

Kota Magelang Jateng, wartaterkini.newsKapolres Magelang Kota Polda Jateng, AKBP Yolanda E. Sebayang, S.I.K., M.M. didampingi oleh Wakapolres Magelang, Kompol Ferdy Kastalani, S.I.K., M.I.K.. kembali menggelar kegiatan “Jumat Curhat”. Kali ini berlangsung di Borobudur International Golf & Country Club Kota Magelang, Jumat (03/02/2023).

Jumat Curhat kali ini diikuti oleh Ketua Badan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (BPD PHRI) Jawa Tengah, Heru Isnawan dan anggotanya. Hadir pula beberapa staf dari perusahaan di Kota Magelang.

Jumat Curhat mendengarkan secara langsung curahan hati masyarakat mengenai saran, masukan, serta aduan masyarakat terkait dengan pelayanan Kepolisian khususnya Polres Magelang Kota. Pada kesempatan tersebut, salah seorang anggota BPD PHRI Jawa Tengah yaitu Ibu Erna menanyakan mengenai bagaimana cara tilang E-TLE dilakukan.

Menanggapi hal tersebut Kapolres Magelang Kota mengatakan bahwa E-TLE di Jawa Tengah adalah E-TLE terbaik se-Indonesia. Kemudian untuk cara penilangan E-TLE yaitu menggunakan kamera E-TLE.

Baca Juga :   Jum'at Curhat, Polres OKU Selatan Gelar Simulasi Makanan Bergizi Gratis

“Saat ini kami sudah mengembangkan untuk drone E-TLE. Di mana, yang memfoto bukan orang langsung tetapi, menggunakan drone,” ungkap Kapolres Magelang Kota.

Bowo, menanyakan perihal kelengkapan berkendara. Karena beliau merasa sudah lengkap secara surat-surat dan kendaraan, tetapi justru beliau merasa pengendara yang tidak lengkap tidak mengalami tilang baik manual maupun secara E-TLE.

“Tilang manual tetap berlaku kepada pelanggar yang tidak memiliki kelengkapan kendaraan,” tegas Kapolres.

Perwakilan dari salah satu pengelola hotel di Kota Magelang, Denok, menanyakan hal berkaitan dengan perhotelan dan pariwisata maupun lalu lintas yang ada di wilayah di Kota Magelang. Singkatnya, dia menanyakan perihal kecelakaan di area hotel, vandalisme, dan bagaimana cara penanganan kasus prostitusi online.

Terkait dengan setiap kejadian yang ada, apalagi itu kecelakaan lalu lintas dan vandalisme, pihak hotel seharusnya memasukkan nomor SPKT (Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu) untuk segera melaporkan kejadian. Sehingga dapat segera ditindaklanjuti dan diproses. Selanjutnya, mengenai penipuan prostitusi online, Kapolres menjelaskan bagaimana proses pelaporan hingga penanganan perkara tersebut.

Baca Juga :   Dugaan Penggunaan Bahan Kimia di Tambang Rakyat Desa Anggai, Jadi Atensi Polsek Laiwui

Pertanyaan selanjutnya yaitu dari Candra, mengenai traffic light yang berada di depan Trio Plaza dari Canguk belok kiri jalur Yogyakarta, Purworejo, Semarang untuk adanya pemasangan jembatan penyeberangan supaya lebih aman.

“Salah satu upaya dari kepolisian untuk mengatasi kemacetan yang ada di daerah tersebut, seperti dengan memasang barier. Secara aturan kalau kita melihat marka jalan adalah garis putih yang tidak terputus,” jawab Yolanda.

“Di mana, kalau kita menemukan sebuah garis yang tidak terputus maka garis itu tidak boleh mendahului dan tidak boleh menyeberang. Hal ini dikarenakan supaya jelas kapan traffic light tersebut berwarna hijau dan merah,” lanjut Kapolres.

Curhatan berlanjut mulai dari masalah patroli di jalan, patrol di hotel, hingga terkait kebut-kebutan di jalan pada malam hari dengan knalpot brong. Semua dijawab dan dipaparkan oleh Kapolres Magelang Kota dengan gamblang dan dimengerti peserta Jumat Curhat.

Baca Juga :   Milad 60: UNIMMA Go Beyond

Dunia usaha, dunia ekonomi itu bisa berjalan manakala ada rasa aman. Dunia usaha, dunia ekonomi itu bisa berkembang manakala ada kondusif dan situasinya itu nyaman. Karena kalau orang merasa tidak aman dan nyaman, bagaimana mau mencari uang.

“Kita menjaga keamanan bersama-sama dengan tujuan perekonomian bisa berjalan dan semua kegiatan masyarakat bisa berkembang. Sehingga semua proses perekonomian akan berputar,” pungkas AKBP Yolanda. (Kelana/Red)