Satgas Pamtas Yonarmed 11 Kostrad Berikan Pengawalan Ratusan Pekerja Migran

Satgas Pamtas RI-Malaysia Yoarmed 11 Kostrad berikan bantuan pengawalan 236 Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang dideportasi oleh Malaysia ke Pelabuhan Tunon Taka, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Kamis (12/09/2024). (foto: Peneleven/Narwan)

Nunukan Kaltara, wartaterkini.news Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Malaysia Yonarmed 11 Kostrad bantu pengawalan 236 Pekerja Migran Indonesia (PMI). Para pekerja ini dideportasi oleh Malaysia ke Pelabuhan Tunon Taka, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Kamis (12/09/2024).

Setelah para PMI yang dideportasi sampai di wilayah NKRI, Prajurit Satgas Yonarmed 11 Kostrad memberikan pengamanan. Dilanjutkan dengan membantu melakukan pendataan untuk mengetahui masalah dan tindakan selanjutnya terhadap para PMI tersebut.

Ratusan Pekerja Migran Indonesia yang dideportasi dari Malaysia saat berada di Pelanuhan Tunon Taka, Nunukan, Kaltara, Kamis (12/09/2024). (foto: Peneleven/Narwan)

Komandan Satgas Pamtas Yonarmed 11 Kostrad, Letkol Arm Gde Adhy Surya Mahendra menuturkan, pemulangan 236 TKI tersebut menggunakan dua kapal motor (KM), yakni KM Francis Express dan KM Purnama Express. Rincian Deportasi PMI adalah laki-laki sebanyak 175 orang, perempuan sebanyak 44 orang, anak perempuan terdapat 5 orang dan anak laki-laki tercatat 12 orang.

Setelah itu, kata Dansatgas, para PMI Deportasi dikumpulkan di Pelabuhan Tunon Taka untuk mendapatkan Arahan dan pembagian ID Card Deportasi oleh petugas BP3MI.

Baca Juga :   Satgas Gabungan TNI di Nunukan Gagalkan Penyelundupan PMI Ilegal

“Para PMI Deportasi melaksanakan pemeriksaan kelengkapan dokumen dan Stempel Pasport (Cap Pasport)/WNI/PMI Deportasi oleh petugas Imigrasi Kelas II TPI Kabupaten Nunukan,” tuturnya.

Kemudian para WNI/PMI Deportasi diarahkan ke tempat pemeriksaan barang bawaan (X-Ray Pelabuhan) yang dilaksanakan oleh anggota Bea dan Cukai Kabupaten Nunukan untuk mengantisipasi adanya barang-barang terlarang atau ilegal.

“Setelah dilakukan pendataan dan penyuluhan, selanjutnya para PMI tersebut dibawa ke Rusunawa sebagai tempat tinggal sementara  menunggu Kapal Laut  untuk dikembalikan kekampung halaman masing-masing,” jelas Letkol Arm Gde Adhy Surya Mahendra. (Narwan/Red)