Morotai Maluku Utara, wartaterkini.news – Kepala Desa (Kades) Cendana, Kecamatan Morotai Jaya, DT nampaknya kembali menunjukan sikap arogansi dengan mendatangi Kepala Sekolah (Kepsek) SMP Negeri 11 Morotai.
Kedatangan Kades Cendana, guna mengintervensi Kepsek SMP N 11 Morotai, Robinson Ampulembang, yang beralamat di Desa Cendana untuk memberikan teguran pembinaan terhadap dua orang Satpam karena ikut dalam aksi demonstrasi.
Hal ini diungkap Kepsek Robinson ketika dikonfirmasi wartawan, senin (01/04/2024) siang.
“Iya, pada hari senin (25/03) Kades datang dia minta saya untuk berikan teguran atau beri pembinaan kepada dua Satpam yang bertugas di SMP N 11 Morotai. Alasannya karena mereka ikut demo, cuma saya tara bilang apa-apa (tidak gubris),” ungkap Robinson
Misi pertama tidak berhasil, dua hari kemudian, dua orang bawahannya Kades Cendana yakni Ketua BPD dan Kaur Pembangunan Desa Cendana kembali mendatangi Kepsek Robinson.
“Setelah itu, sekitar dua hari, ada dua orang Pemdes, Ketua BPD dan Kaur Pembangunan datang lagi, mereka bilang Satpam itu ikut demo, tapi saya bilang itukan di luar jam sekolah,” tangkis Robinson
Menurutnya, Kades Cendana berkeinginan agar pihaknya memecat dua orang Satpam tersebut, hanya saja hal tersebut bukan kewenangannya, dan aksi yang melibatkan dua orang Satpam merupakan penyampaian aspirasi rakyat.
“Mungkin mereka ingin harus di pecat dua orang Satpam ini, tapi saya bilang kalau di pecat itu harus dari Dinas, tapi tetap saya klarifikasi bahwa mereka demo itu di luar jam sekolah,” pungkasnya
Untuk itu, pihaknya menegaskan, bahwa ia tidak dapat mengambil tindakan secara sepihak, karena ia juga memiliki pimpinan.
“Misalnya kalau dari dinas panggil, saya akan sampaikan bahwa mereka (Satpam) itu menyampaikan aspirasi masyarakat dan itu diluar dari jam sekolah,” tutur Robinson
Sekedar diketahui, aksi demonstrasi tersebut, digelar pada jumat (23/03) lalu, ratusan masyarakat Desa Cendana melakukan unjuk rasa sekaligus memalang Kantor Desa sebagai bentuk protes terhadap perilaku Kades Cendana yang diduga melakukan politik praktis, pemecatan perangkat desa dan dugaan temuan penyalagunaan anggaran.
Hingga berita ini diturunkan, Kades Cendana DT, belum dapat dikonfirmasi.
(Endi/Red)