Muaraenim Sumsel, wartaterkini.news–Batik Kujur khas Muara Enim dengan warna-warna cerah tampil di New York Indonesia Fashion Week yang diselenggarakan pada 11 Februari 2023 di Pier 36 Cruise Ship 299, South Street New York, Amerika Serikat (AS).
Ada 6 (enam) koleksi Batik Kujur yang ditampilkan di New York Indonesia Fashion Week. Motif-motif yang menjadi ciri khas Batik Kujur adalah kujur, kopi, rumah tengkiang, bunga tanjung yang semuanya memiliki filosofi tersendiri. Kujur merupakan senjata tradisional berupa tombak yang terbungkus bambu peninggalan Puyang Pelawe, pendiri Tanjung Enim pada abad ke-14.
New York Indonesia Fashion Week 2023 bekerja sama dengan Indonesia Fashion and Art Festival (IFAF) untuk membawa sejumlah perancang busana. Para desainer ini mengangkat kain tradisional khas dari berbagai daerah di Indonesia. Tampilnya Batik Kujur di fashion show bergengsi ini merupakan hasil kerja sama PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dengan desainer asal Tanjung Enim, Eva Yasul.
Kain Batik Kujur yang digunakan untuk koleksi rancangan Eva Yasul adalah karya para pengrajin binaan PTBA, yang memenangkan Lomba Membuat Karya Batik Khas Tanjung Enim pada akhir 2022 lalu. Tema yang diangkat Eva dalam ajang tersebut adalah The Vibrant of Batik Kujur Puyang Pelawe.
“Batik Kujur merupakan kearifan lokal Sumatera Selatan yang perlu dilestarikan. Kami merasa bangga dapat mempromosikan Batik Kujur agar lebih dikenal lebih luas hingga ke mancanegara. Terima kasih kepada Bukit Asam yang terus membina pengrajin Batik Kujur untuk melestarikan budaya daerah,” kata Eva.
PTBA mendukung pengembangan Batik Kujur melalui pembentukan Sentra Industri Bukit Asam (SIBA) Batik Kujur. Hingga akhir 2022, terdapat 12 kelompok SIBA Batik Kujur dengan total anggota 35 pengrajin. Para pengrajin yang diberdayakan dalam kelompok SIBA Batik Kujur ini adalah ibu-ibu rumah tangga di Kelurahan Tanjung Enim, khususnya Dusun Tanjung.
“Hal-hal tersebut merupakan salah satu upaya kami melestarikan budaya daerah sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya untuk para pengrajin batik melalui program pengembangan dan pemberdayaan,” kata Corporate Secretary PTBA, Apollonius Andwie.
Selain itu, PTBA memfasilitasi SIBA Batik melalui penyediaan Gerai Batik Kujur di area SIBA Center. Selanjutnya untuk menunjang proses produksi, Perusahaan telah berinvestasi sosial melalui penyediaan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk kegiatan membatik dan pembangunan infrastruktur berupa rumah produksi Batik Kujur yang terletak di Dusun Tanjung.
Apollo menjelaskan, penyediaan infrastruktur ini sebagai upaya PTBA untuk mendukung proses produksi Batik Kujur dalam melakukan inovasi menjadi produk yang lebih variatif. Perusahaan juga telah membekali kelompok dalam pemenuhan capacity building berupa Pelatihan Peningkatan Kompetensi Membatik.
“Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas pengrajin batik agar mampu menghasilkan produk yang lebih baik sehingga batik yang dihasilkan dapat dikenal oleh masyarakat luas serta meningkatkan kesejahteraan pengrajin batik dan masyarakat daerah binaan secara umum,” tutupnya. (Ril/Red)