SUKABUMI,Wartaterkini.News–Â Warga yang tinggal di sejumlah titik rawan di kawasan Sukabumi, Jawa Barat diingatkan agar selalu waspada mengingat tingginya intensitas hujan yang kerap disertai angin kencang sehingga berpotensi bencana.
Peringatan itu disampaikan Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman di Sukabumi, Senin (14/1/2019). “Kami mengimbau kepada warga, tidak hanya yang tinggal di daerah rawan saja tetapi untuk semuanya agar selalu waspada karena intensitas hujan tinggi yang kerap disertai angin kencang sehingga berpotensi terjadi bencana,” tuturnya.
Dalam sepekan, sejumlah kecamatan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, telah mengalami berbagai bencana hidrometeorologi mulai dari banjir, tanah longsor, dan puting beliung. “Pada musim hujan ini bencana terjadi di beberapa kecamatan, bahkan lokasinya pun cukup banyak sehingga kami harus bekerja ekstra dalam melakukan pendataan dan pemberian bantuan kepada korban,” kata Eka.
Dalam sepekan terakhir, menurut Eka, tingginya  bencana yang menerjang wilayah Kabupaten Sukabumi dikarenakan intensitas hujan yang tinggi, ditambah kondisi tanah yang sudah labil serta penyumbatan saluran air. Kendati bencana yang terjadi di berbagai wilayah Kabupaten Sukabumi tidak menimbulkan korban jiwa, ratusan rumah rusak termasuk puluhan fasilitas umum.
Dia mengatakan, bencana longsor terjadi Kecamatan Nagrak, Sukabumi, Cisaat, Caringin, dan Cicantayan. Kemudian untuk bencana banjir melanda Kecamatan Cibadak dan Nagrak, selanjutnya bencana angin puting beliung melanda Kecamatan Nagrak.
Sementara itu, salah seorang warga Kampung Renged, Desa Parungseah, Kecamatan Sukabumi, Atep Maulana mengatakan, tebing tanah yang berada di sekitar permukiman warga tiba-tiba longsor. Walau tidak ada rumah yang rusak, sejumlah rumah terancam roboh. Warga, menurut Eka, merasa khawatir luasan longsor tersebut terus melebar mendekati pemukiman.
Saat dihubungi secara terpisah, Kepala Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi Entis Daeng mengatakan sejumlah daerah yang terdampak bencana khususnya banjir kini airnya sudah mulai surut. Sedangkan untuk jumlah pasti rumah yang rusak masih dalam proses pendataan. (Ant Jpp)