Pamekasan Jatim, wartaterkini.news – Bupati Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Baddrut Tamam mengajak aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan pemkab setempat untuk bekerja maksimal menyongsong Indonesia emas pada tahun 2045.
Menurutnya, para abdi negara harus memiliki komitmen kuat mengabdi kepada agama, bangsa dan negara lantaran kehidupannya telah dijamin oleh negara. Tidak hanya gaji, melainkan strata sosial akan terangkat dengan sendirinya akibat berstatus pegawai negeri sipil tersebut.
“Kita harus bergandengan tangan atas nama kehormatan dan kesempatan kita yang diberikan oleh negara untuk bekerja sungguh-sungguh dan taat kepada pimpinan, serta mendorong kabupaten ini menjadi Pamekasan hebat, rajja, bajra tor parjuga,” katanya, Kamis (9/3/2023).
Dia mengungkapkan, untuk mendorong kemajuan itu salah satunya dengan cara melakukan terobosan baru yang inovatif, kreatif dan kolaboratif atas segala hal berkaitan dengan kemajuan negara. Tidak ada kata berlebihan dalam pengabdian, sebab Pamekasan kelak akan menjadi tempat bagi anak dan cucu sebagai penerus perjuangan bangsa Indonesia.
“Sekarang masa depan Pamekasan ada di kita semua, jadi tidak bisa main-main, harus serius. Coba kita lihat sepuluh rumah ke barat, ke timur, ke selatan dan ke utara dari rumah kita, banyak saudara-saudata kita yang tidak seberuntung kita. Makanya, kalau kita sudah digaji dan diberi oleh negara, lantas apa yang akan kita berikan kepada negara,” tegasnya.
Bupati dengan sederet prestasi ini menambahkan, negara akan kecewa kepada para abdi negara apabila kinerjanya tidak sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang telah diamanahkan oleh negara.
“Makanya, ayo kita bekerja sungguh-sungguh. Ayo kita bekerja dengan hati, ayo kita kolaborasi, dan inovasi. Dunia butuh kecepatan dan akselerasi yang lebih cepat lagi,” ajak politikus partai kebangkitan bangsa (PKB) tersebut.
Bupati murah senyum ini menyampaikan, para abdi negara yang memiliki tugas melayani dan memberikan kontribusi kemajuan kepada negara jangan sampai menjadi penghambat kemajuan negara tersebut supaya tidak menjadi pengkhianat pendahulu yang berjuang membangun bangsa dan negara.
“Kalau kita ini main-main dalam pengabdian, kita akan membuat sejarah pengabdian yang main-main, jika suatu saat kita tidak bahagia, karena kita telah berkontribusi dalam pelambatan kemajuan negara yang kita tempati dan kita cintai ini,” tegasnya.
Mantan anggota DPRD Jawa Timur dua periode ini memungkasi, taat kepada pimpinan juga menjadi kewajiban para abdi negara, bekerja maksimal dan serius itu bukan berarti mengabaikan perintah pimpinan yang berkaitan dengan program dan kemanfaatkan bagi agama, bangsa dan negara.
“Meskipun serius kita tetap lentur, taat kepada pimpinan. Kalau kita ini bekerja sungguh-sungguh, kita ini telah melukis sejarah yang cemerlang dan bisa jadi menginspirasi generasi kita,” pungkasnya.*(Mz/Red)
