banner 728x250

Sukses Perangi Penyakit Tropis, Pemkab Morotai Terima Sertifikasi Eradikasi Frambusia dari Menteri Kesehatan RI

Morotai Maluku Utara, wartaterkini.news – Peringatan Hari Neglected Tropical Diseases (NTDs) se dunia tahun 2023 atau yang dikenal dengan penyakit tropis menjadi kado terindah Pemkab Morotai di awal tahun 2023.

Pasalnya, upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pulau Morotai dalam memerangi NTDs nampaknya sukses berbuah manis.

Pada rangkaian acara Peringatan hari NTDs Se Dunia 2023 yang digelar di kawasan TMII Jakarta Timur, Selasa (21/02/2023) kemarin, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin menyerahkan langsung Sertifikasi Eradikasi Frambusia kepada Pemkab Morotai yang diterima oleh Kepala Dinas Kesehatan dan KB Kabupaten Morotai dr. Julys Giscard Kroons.

Penghargaan ini diberikan lantaran dinilai Pemkab Pulau Morotai berhasil dalam upaya pengendalian Frambusia di masyarakat dengan Survailance aktif dan tidak ditemukan kasus Frambusia selama Tiga Tahun berturut-turut terhitung sejak tahun 2020 sampai tahun 2022 pada kelompok masyarakat dengan suspect Frambusia.

Baca Juga :   Lima Bulan Insentif Nakes Puskesmas Daruba Tidak Dibayar, Bendahara Mengaku Sudah Cairkan 100 persen

Diketahui, Frambusia  adalah bagian dari penyakit tropis terabaikan yang sangat umum terjadi pada populasi berpendapatan rendah di wilayah berkembang. Ia merupakan gambaran dari fakta yang menunjukan bahwa penyakit tropis ini tidak dianggap sebagai penyakit menular yang penting.

Kelompok penyakit ini umumnya menyebar di antara orang miskin dan terpinggirkan yang hidup dalam lingkungan terbatas sumber daya. NTDs dapat mengakibatkan pelemahan, penurunan produktivitas, dan konsekuensi sosial.

Giscard Kroons, kepada media, rabu (22/02) menjelaskan, keberhasilan Eradikasi Frambusia di Kabupaten Pulau Morotai dilakukan dengan penguatan kampanye Hidup Bersih dan Sehat pada Anak Sekolah Dasar.

Selain itu, menyiapkan komponen pemeriksaan Troponema Palidum Pertenue secara berkala pada individu suspect anak Sekolah Dasar dan menyediakan komponen obat serta tata laksana bila ditemukan kasus positif.

Baca Juga :   Keberadaan Kades Cendana Masih Misterius, Mulkan: Pelanggaran Pidana Pemilu Tetap Diproses

“Frambusia, dalam budaya kita orang Galela biasa dikenal dengan Geresi, artinya penyakit dari kisah dimasa yang lampau. Peningkatan akses pelayanan Kesehatan dan ketersediaan dan peningkatan akses sarana Sanitasi dan Air besih yang layak di Pulau Morotai menjadikan penyakit dengan image masyarakat kumuh ini bisa kita bersihkan dengan komitmen bersama,” tutur dr. Is sapaannya.

Menurut dia, capaian ini tentunya adalah kado terindah untuk semua element yang sudah berkeringat dalam mewujudkan Morotai Daloha bebas Frambusia.

”Penghargaan ini dipersembahkan untuk seluruh Puskesmas dan untuk Bidang Pengendalian Penyakit, Lintas Sektor terkait dan seluruh Masyarakat Pulau Morotai” pesan dr. Is

Ia berujar bahwa dengan diraihnya sertifikasi Eradikasi Frambusia ini sebagai sebuah alarm bagi kita agar tetap tidak boleh lengah dalam melakukan kegiatan penjangkauan pemeriksaan atau screening secara rutin dan tetap berupaya agar masyarakat lebih teredukasi untuk hidup bersih dan sehat.

Baca Juga :   HPN 2023 Gubernur Sumut: Selamat Datang Peserta Ekspedisi Geopark Kaldera Toba

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalui Dinas Kesehatan dan KB Kabupaten Pulau Morotai selalu mendukung upaya penanggulangan Penyakit Tropis Terabaikan. Kusta, Filariasis dan Kecacingan adalah agenda strategis yang masih menjadi pekerjaan rumah kita kedepan.

“Dengan komitmen kita bersama maka tidak ada hal yang tidak mungkin untuk kita wujudkan demi terciptanya derajat kesehatan masyarakat yang paripurna,” pungkasnya (Endi/red)