Pamekasan – Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur di bawah kepemimpinan Bupati Baddrut Tamam telah mengimplementasikan program Universal Health Coverage (UHC) sejak tanggal 7 Januari 2023. Program ini memberikan layanan kesehatan gratis kepada warga setempat.
Melalui program ini, masyarakat Pamekasan tidak perlu lagi membayar biaya pengobatan di rumah sakit, puskesmas, atau fasilitas kesehatan lainnya yang bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Cukup dengan menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) sebagai bukti bahwa mereka merupakan warga Pamekasan.
Empat kabupaten di Madura juga telah menerapkan program serupa, namun Pemkab Pamekasan harus mengalokasikan dana yang lebih besar dibandingkan dengan kabupaten lainnya. Hal ini disebabkan oleh jumlah penduduk miskin yang relatif sedikit di Pamekasan, sehingga hanya sedikit warga yang memenuhi syarat untuk mendapatkan Kartu Indonesia Sehat (KIS). Data menunjukkan bahwa anggaran UHC untuk Kabupaten Bangkalan sebesar Rp 51 miliar, sedangkan Kabupaten Sampang sebesar Rp 32 miliar.
“Bandingkan dengan kabupaten lain di Madura, kita mengeluarkan anggaran paling besar. Kabupaten Sampang membutuhkan anggaran Rp 22 miliar karena memiliki banyak pemegang Kartu Indonesia Sehat, sedangkan di Pamekasan sangat sedikit yang mendapatkan KIS, sehingga diperlukan anggaran sebesar Rp 75 miliar untuk UHC. Sementara di Sumenep, bupatinya mengatakan hanya membutuhkan Rp 30 miliar,” ungkap Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam, pada Jumat (9/6/2023).
Menurut Bupati, faktor utama yang menyebabkan jumlah penerima KIS di Pamekasan sedikit adalah tingginya daya beli masyarakat dan rendahnya tingkat kemiskinan. Di antara kabupaten-kabupaten di Madura, Pamekasan merupakan kabupaten dengan jumlah kemiskinan terendah.
Tidak hanya fokus pada sektor kesehatan, Bupati Pamekasan juga memprioritaskan pendidikan, ekonomi, infrastruktur, dan reformasi birokrasi sebagai program-program utama selama kepemimpinannya. Sebelum mengimplementasikan UHC, Pamekasan telah memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat dengan menyediakan mobil ambulans siaga di setiap desa di 13 kecamatan.
Selain itu, kenyamanan pasien juga menjadi perhatian serius bagi Bupati Pamekasan. Fasilitas kesehatan di wilayah tersebut diperintahkan untuk tidak lagi berbau obat, melainkan menggunakan aroma parfum agar pasien merasa nyaman dan tenang.
“Kami telah berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Setiap warga harus mendapatkan pelayanan kesehatan terbaik, tanpa adanya perbedaan antara pasien satu dengan pasien lainnya. Pelayanan harus maksimal,” tegasnya.*(Mz/Red)