Pemerintah Pastikan VVIP World Water Forum ke-10 Bebas dari Pungutan Wisman

Denpasar, wartaterkini.news–Pemerintah Indonesia memastikan delegasi utama World Water Forum (WWF) ke-10 yang digelar pada 18–25 Mei 2024 atau kategori very very important person (VVIP), akan terbebas dari pungutan wisatawan mancanegara (wisman).

Hal itu ditegaskan Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun, di Denpasar, Jumat (26/4/2024) sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis tim redaksi bersama World Water Forum.

“Ada beberapa delegasi yang menjadi pengecualian, kalau pun mereka mengajukan beberapa nama, nanti kami verifikasi dulu,” kata Tjok Pemayun.

Baca Juga :   Pemkab Pamekasan Meningkatkan Pengelolaan Wamira Mart untuk Mendukung UMKM

Sejak 14 Februari 2024 telah dikeluarkan kebijakan Peraturan Daerah (Perda) Bali Nomor 6 Tahun 2023 tentang Pungutan bagi Wisatawan Asing untuk Perlindungan Kebudayaan dan Lingkungan Alam Bali.

Dalam Perda tersebut termuat kewajiban pembayaran pungutan wisman Rp150 ribu setiap kunjungan ke Bali, sehingga kebijakan ini juga berlaku bagi delegasi World Water Forum ke-10.

“Dari panitia juga nanti akan menyampaikan mana VVIP untuk pengecualian, jadi sisanya bayar (dari delegasi) 193 negara itu,” ujar Tjok Pemayun.

Hingga saat ini, Pemprov Bali dan jajaran terkait di daerah masih bergotong royong menyiapkan fasilitas karyawisata dan titik pertemuan.

Baca Juga :   Pemerintah Sukses Pulihkan 86 Layanan Publik di Pusat Data Nasional Sementara 2

Termasuk mengerjakan pembagian tugas pemasangan penjor atau bambu berbalut janur di sepanjang jalur yang akan dilewati puluhan ribu delegasi sebagai bentuk penyambutan.

“Kadang tugas lain juga ada seperti penjor kami kolaborasi, di jalur bandara itu tugas otban (otoritas bandara), ada yang Pemda Badung, ada Jasamarga Tol, ada ITDC, Pemkot Denpasar, The Meru, dan Pulau Serangan,” sebutnya.

World Water Forum ke-10 sendiri akan berlangsung 18–25 Mei 2024 dengan tema besarnya Water for Shared Prosperity atau Air untuk Kesejahteraan Bersama yang dijadwalkan dihadiri delegasi dari sekitar 193 negara di dunia.