PALEMBANG,Wartaterkini.News – Kehidupan pilu dialami Nenek Mina (81), warga Kelurahan Karya Jaya, Kecamatan Kertapati, Palembang. Di usia senjanya, ia harus bertahan hidup seorang diri di sebuah gubuk sederhana di RT 25/RW 009.
Saat ditemui di kediamannya, Nenek Mina mengungkapkan bahwa ia telah hidup sendiri selama dua tahun terakhir, setelah suaminya meninggal dunia. Tak memiliki anak maupun cucu, ia hanya bergantung pada kebaikan hati tetangga dan anak angkatnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Untuk makan sehari-hari ada saja rezeki, sering dikasih sama tetangga atau anak angkat,” ujar Nenek Mina dengan wajah sendu.
Namun, ketika ditanya mengenai bantuan sosial seperti BPNT (Bantuan Pangan Non-Tunai) atau PKH (Program Keluarga Harapan), Nenek Mina menjelaskan bahwa ia pernah menerima bantuan tersebut, tetapi tidak lagi mendapatkannya sekarang. “Dulu sempat dapat, tapi sekarang tidak lagi. Nenek tidak tahu kenapa,” tuturnya.
Ketua RT 25, Maryani, membenarkan bahwa Nenek Mina hidup sebatang kara sejak ditinggal suaminya tanpa memiliki anak atau cucu. Menurutnya, untuk kebutuhan sehari-hari, Nenek Mina sering dibantu oleh warga sekitar dan anak angkatnya. Bahkan, rumah yang ia tempati saat ini merupakan hasil swadaya masyarakat.
“Saya berharap pemerintah segera memberikan perhatian dan bantuan untuk Nenek Mina. Dulu sempat dapat bantuan, tapi sekarang sudah tidak lagi,” ujar Maryani.
Hal serupa diungkapkan Sofyan Hadi, salah satu warga setempat. Ia mengatakan, kehidupan Nenek Mina sangat memprihatinkan. Selama ini, ia hanya mengandalkan bantuan warga sekitar dan anak angkatnya.
“Kami berharap pemerintah bisa segera turun tangan untuk membantu Nenek Mina. Sangat miris melihat kondisinya,” ujar Sofyan.
Warga sekitar berharap agar pihak terkait, baik pemerintah maupun lembaga sosial, dapat segera memberikan bantuan untuk meringankan beban hidup Nenek Mina. Kehidupan di usia senja yang seharusnya diisi dengan ketenangan, justru dihadapi dengan penuh keterbatasan. (Arman/Red)