Jakarta, wartaterkini.news–Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan keyakinannya bahwa Indonesia mampu mewujudkan swasembada pangan dalam waktu kurang dari tiga tahun. Hal itu didukung oleh berbagai upaya pemerintah dalam memperluas areal tanam (PAT) dan implementasi pompanisasi sebagai solusi cepat menghadapi kekeringan panjang akibat gelombang panas.
“Insyaallah tidak lebih dari 3 tahun kita akan swasembada kembali,” ujar Mentan saat menghadiri festival pangan nusantara yang diselenggarakan oleh Badan Pangan Nasional (National Food Agency/NFA) di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Minggu (28/7/2024).
Amran menegaskan bahwa persiapan terus dilakukan untuk meningkatkan produktivitas nasional. Langkah-langkah tersebut meliputi penambahan alokasi pupuk subsidi dari 4,5 juta ton menjadi 9,5 juta ton, distribusi benih gratis, penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan), serta pemasangan pompa air sebagai bagian dari antisipasi kekeringan panjang.
“Oleh sebab itu kita melakukan pompanisasi ini pertama dalam sejarah, dengan memanfaatkan sebanyak 20.559 unit pompa per hari yang berhasil mengairi 582.528 hektare (ha) lahan. Tujuannya adalah memompa air dari sungai yang tidak pernah kering untuk dialirkan ke sawah. Hasilnya sudah ada, bahkan Presiden telah mengunjungi 7 daerah pompanisasi dan meminta agar program ini dipercepat karena hasilnya nyata, dari yang tanam 1 kali menjadi 3 kali,” jelasnya.
Menurut Mentan, upaya ini telah terbukti mampu meningkatkan produksi secara signifikan. Berdasarkan prognosa BPS dan Bapanas, dalam dua bulan ke depan Indonesia akan mengalami surplus sebesar 700 ribu ton. Dengan demikian, ketergantungan pada impor dapat dikurangi melalui peningkatan produksi dalam negeri.
“Ini adalah hasil kerja keras kita semua, termasuk media, karena kesuksesan tidak pernah berdiri sendiri. Bukan hanya Kementerian Pertanian, tetapi juga wartawan, Bulog, dan Bapanas yang berperan dalam keberhasilan pemerintah di sektor pangan,” tambahnya.
Selain itu, Mentan menjelaskan bahwa sebaran pompa telah mengairi 500 ribu hektare sawah di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, serta luar pulau Jawa lainnya. Ia berharap penambahan pompa terus dilakukan melalui usulan pemerintah daerah.
“Bayangkan jika 500 ribu hektare lahan dipompa dengan hasil 5 ton per hektare, itu bisa mencapai 5 juta ton dan mengurangi impor. Efektivitasnya sudah terlihat, produksi meningkat selama program pompanisasi berjalan,” ungkapnya.
Kepala Bapanas/NFA Arief Prasetyo Adi mendukung penuh upaya Kementan dalam meningkatkan produksi pangan dalam negeri. “Yang paling benar adalah kita mengatur produksi dalam negeri. Hal ini telah disampaikan oleh Bapak Menteri Pertanian,” ujarnya. (**)