Menkominfo Tekankan Pentingnya Jurnalisme Damai untuk Membangun Ekosistem Positif

Jakarta, wartaterkini.news–Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Republik Indonesia, Budi Arie Setiadi, menekankan pentingnya konsep “Jurnalisme Damai” bagi para jurnalis dalam membangun ekosistem yang kondusif melalui pemberitaan di media, sehingga dapat memberikan pencerahan bagi masyarakat.

Pernyataan itu disampaikan Menkominfo saat menerima audiensi jurnalis yang akan mengikuti Kunjungan Jurnalistik 2024 ke Provinsi Papua di Kantor Kominfo, Jakarta, pada Senin (5/8/2024).

“Jurnalisme damai adalah bagian dari silaturahmi untuk bersama-sama mewujudkan kemajuan Indonesia. Jurnalisme damai artinya melihat sesuatu dari sudut pandang yang positif, bukan hanya negatif, sehingga memberikan pencerahan dan optimisme,” ujar Budi Arie kepada InfoPublik.

Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) RI, melalui Direktorat Informasi dan Komunikasi Politik, Hukum, dan Keamanan, melaksanakan program Kunjungan Jurnalistik Tahun 2024 dengan memberangkatkan tujuh orang perwakilan dari tujuh media ke Jayapura, Provinsi Papua.

Baca Juga :   Tanggung Jawab Moral Peretasan PDNS, Semuel A Pangerapan Mundur dari Dirjen Aptika Kominfo

Di antara ketujuh media tersebut adalah Kedaulatan Rakyat, Harian Jogja, Pikiran Rakyat, Republika, Kompas.com, Media Indonesia, Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA, dan InfoPublik.id.

Kegiatan Kunjungan Jurnalistik itu mengusung tema “Jurnalisme Damai: Merawat Silaturahmi, Membangun Negeri” dan mengacu pada Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.

Dalam audiensi tersebut, Menkominfo menjelaskan bahwa pembangunan Papua tidak dapat sembarangan, melainkan perlu melibatkan banyak pihak agar tidak menghapus ciri khas Papua yang kaya akan kearifan lokal. Budi mengingatkan para jurnalis agar tidak melupakan Papua dalam pemberitaan media.

“Papua adalah bagian dari Indonesia yang perlu perhatian khusus. Sebanyak 30 juta hektare (ha) masih hutan, dan pembangunannya juga perlu keterlibatan warga,” sebut Budi Arie.

Baca Juga :   Kasus 2 Ayah Perkosa Anak Kandung di OKU Selatan, Kemensos Turun Tangan

Melalui kegiatan kunjungan jurnalis itu, Budi Arie berharap dapat menambah wawasan para jurnalis mengenai pembangunan Indonesia di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar), sehingga pemahaman akan tagline Indonesia Maju dan Indonesia Emas mampu melibatkan Papua tanpa ada yang tertinggal.

“Kita mengharapkan teman-teman jurnalis yang ke sana bisa saling berdialog dan berdiskusi serta menyebarkan gagasan tentang bagaimana mewujudkan Indonesia Emas 2045,” ujar Menkominfo Budi Arie.

Salah satu jurnalis dari LKBN ANTARA, Agus Setiawan, menyampaikan apresiasinya atas kegiatan itu karena dapat memperluas ilmu dan wawasan bagi jurnalis dalam pemberitaan, khususnya terkait keindahan Papua.

“Sejauh ini saya baru sampai Sorong. Harapan kami, kunjungan ini bisa memperkaya rasa Indonesia dalam diri kami. Kami sebagai jurnalis bisa memperkaya pengalaman dan wawasan jurnalistik. Papua memiliki sumber daya yang luas dan indah, dan ini yang nantinya bisa kami sebarkan ke teman-teman di tempat lain,” harap Agus.

Baca Juga :   Tingkatkan Keamanan, Personil Polres OKU Selatan Lakukan Razia dan Patroli KRYD

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Staf Khusus Menteri Kominfo Sugiharto, Direktur Pengelolaan Media Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kominfo, Nursodik Gunarjo, yang mewakili Dirjen IKP Kominfo serta Direktur Informasi dan Komunikasi Politik, Hukum, dan Keamanan (IK Polhukam) Kominfo. (**)