banner 728x250 banner 728x250

Menjelang Nataru 2025, Ancaman Terorisme Jadi Fokus Pengamanan di Sumsel


PALEMBANG, Wartaterkini.News -Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025, ancaman terorisme tetap menjadi perhatian serius aparat penegak hukum, khususnya di Provinsi Sumatera Selatan. Aparat gabungan Polri, TNI, dan pemangku kepentingan lainnya telah memperketat pengamanan untuk menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).

Kapolda Sumatera Selatan menyampaikan bahwa potensi ancaman melibatkan aktivitas kelompok teroris, seperti perekrutan anggota baru, pelatihan paramiliter, serta penggalangan dana untuk aksi amaliah.

“Meski ancaman fisik cenderung menurun, kelompok-kelompok radikal masih aktif menyebarkan narasi intoleransi, terutama melalui media sosial,” ujarnya, Jumat (13/12/2024). Narasi tersebut dinilai berpotensi memecah belah antarumat beragama dan menimbulkan situasi yang tidak kondusif.

Baca Juga :   Sigap Menolong Ibu Hendak Melahirkan di Jalan, Personel PJR Polda Sumsel Tuai Pujian

Sebagai bagian dari upaya pencegahan, Yayasan Pelita Bersatu Indonesia (YPBI), yang diketuai Abdurrahman Taib, turut berperan aktif. Yayasan ini menjadi mitra Polri dalam program deradikalisasi bagi eks narapidana terorisme (napiter) yang masih berstatus kategori merah. Selain itu, YPBI gencar memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya penyebaran paham intoleransi, radikalisme, dan terorisme.

“Seruan kami kepada eks napiter di Sumsel adalah untuk bersama-sama menjaga situasi yang aman dan kondusif, terutama pasca Pilkada Serentak 2024 dan menjelang perayaan Nataru,” kata Abdurrahman.

Baca Juga :   Sempat Viral, 7 Pelaku Curas Sadis yang Lukai Nasabah Bank dibekuk Tim Jatanras Krimum Polda Sumsel

Langkah lain yang diambil adalah mendorong dialog antarumat beragama guna memperkuat kohesi sosial dan meminimalkan potensi ekstremisme. Aparat juga terus melakukan deteksi dini terhadap potensi ancaman, khususnya yang menyasar media sosial sebagai medium utama penyebaran propaganda kelompok radikal.

Pemerintah berharap kolaborasi antara aparat, masyarakat, dan lembaga seperti YPBI dapat menciptakan suasana yang aman dan damai menjelang Nataru 2025. (Arman/Red)