Agam, Wartaterkini.News– Cuaca ekstrim yang melanda Kabupaten Agam beberapa bulan terakhir, menimbulkan kerugian Rp1,19 miliar dari 181 kejadian pada 2018. Bahkan juga mengakibatkan dua orang korban jiwa.
Kalaksa BPBD Agam, Mhd. Lutfi, di Lubuk Basung, Minggu (30/12) mengatakan, bencana alam pada 2018 meningkat dibandingkan 2017 yang terjadi 120 kejadian.
“Peningkatan ini akibat cuaca ektreme pada September hingga Desember 2018, umumnya semua kecamatan di Agam terjadi bencana,” ujarnya.
Longsor, banjir dan pohon tumbang melanda sejumlah kecamatan di daerah itu, di antaranya Kecamatan Palembayan, IV Koto, Palupuah, Baso, dan Lubuk Basung.
Mhd. Lutfi mengakui bahwa Agam rawan bencana alam, karena terdapat tanah yang labil, dataran rendah, tinggi dan sebagainya, sehingga sangat berpotensi terjadi bencana alam ketika cuaca ekstreme.
Dari 181 kali bencana alam, di Kecamatan Banuhampu terjadi dua kejadian, IV Koto 14 kejadian, Ampek Nagari 14 kejadian, Tanjung Mutiara 31 kejadian, Lubuk Basung 23 kejadian, Matur 10 kejadian, Tilatang Kamang tiga kejadian dan Baso 17 kejadian.
Kemudian Kecamatan Palupuah 22 kejadian, Sungai Pua enam kejadian, Canduang delapan kejadian, Ampek Angkek satu kejadian, Malalak lima kejadian, Palembayan 19 kejadian dan Kamang Magek satu kejadian.
“Dari sejumlah kecamatan yang terkena bencana, Kecamatan Tanjung Mutiara, Lubuk Basung dan Palupuah, paling banyak kejadiannya,” sebutnya. (mc agam/toeb)