IKN Bangun 30 Embung untuk Konservasi Air dan Estetika Smart Forest City

Jakarta, wartaterkini.news–Selain mempercantik Ibu Kota Nusantara (IKN), 30 embung yang telah dibangun di IKN memiliki fungsi utama untuk konservasi air sehingga sejalan dengan konsep smart forest city yang mempertahankan 70 persen area hijau tak terbangun.

Hal itu disampaikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam kunjungan kerjanya mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) di IKN saat meninjau dan menikmati senja di Embung MBH, Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN pada Senin (29/7/2024).

“Embung juga dapat mempengaruhi iklim mikro di IKN, karena itu kita perlu terus membangun embung-embung lainnya hingga mencapai 60 unit. Kalau sore kita bisa duduk-duduk di Embung A ini sambil melihat Istana Garuda dan Istana Negara, serta kantor-kantor Kemenko yang akan selesai dalam waktu dekat,” ujar Menteri PUPR Basuki dalam keterangan yang di lansir dari InfoPublik pada Selasa (30/7/2024).

Baca Juga :   Matangkan Persiapan Hiburan Rakyat HUT Ke -20, Pemda OKU Selatan dan Polres Gelar Rakor Bersama

Embung MBH sendiri memiliki tampungan 66.000 meter kubik (m³) dan menjadi bagian dari area Sumbu Kebangsaan yang dekat dengan Istana Negara dan Istana Garuda. Embung ini juga dilengkapi dengan pedestrian, amphitheater, jogging track, dan ruang publik.

Pada ujung embung terlihat kawasan perbukitan hijau di balik bilah sayap garuda pada Istana Garuda. Jalur jogging track yang menjadi akses pelintas di kawasan embung, termasuk jembatan kayu yang kokoh. Tampak enam ekor angsa bermain di tepi embung.

Baca Juga :   Masyarakat Antusias Pahami Kepindahan Ibu Kota di Nusantara Fair 2024

Embung MBH dibangun mulai Desember 2022 hingga 2024, sebagai salah satu dari 13 embung lainnya. Adapun nilai kontrak untuk pembangunan 14 embung tersebut adalah sebesar Rp484 miliar dengan kontraktor pelaksana PT Brantas Abipraya.

Pembangunan Embung KIPP juga menerapkan konsep Smart Water Management System dalam perawatan area terbuka hijau dengan penyiraman otomatis (sprinkler) yang beroperasi menggunakan sensor yang dapat mendeteksi kadar air tanah, suhu, kelembaban, dan pH tanah.

Selain itu, guna menjaga kualitas air pada embung, terdapat bangunan pendukung berupa sediment trap untuk mengendalikan jumlah sedimen yang masuk ke dalam embung.

Baca Juga :   Sempat Terdengar Suara Percikan Dari Arah Mobil, Begini Kronologi Toyota Alphard Terbakar

Adanya Embung KIPP itu nantinya selain menjadi infrastruktur konservasi air dan memperindah KIPP, juga berfungsi menyediakan air baku untuk keperluan non air minum, menurunkan suhu di sekitar KIPP, dan menjadi ruang rekreasi publik. (**)