Hari Pertama Masuk Sekolah, SD di Pangandaran Dibobol Maling

Pangandaran, Jawa Barat, waetaterkini.news–Maling spesialis sekolah kembali beraksi di Pangandaran, Jawa Barat, maling menggasak perangkat elektronik senilai 15 Juta.

Hari pertama masuk sekolah pasca libur lebaran, Sekolah Dasar (SD) 4 Banjarharja, Desa Banjarharja, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, disatroni maling. Rabu, (17/4/2024)

Satu Unit Laptop dan Dua Proyektor raib di gondol maling, dengan total Rp. 15 Juta Rupiah.

Kepala Sekolah Dasar Negeri 4 Banjarharja, Adang Rahman, mengatakan ini merupakan hari pertama libur sekolah, setelah libur hari raya idul fitri, kami kaget melihat lemari terbuka dan ada tumpukan kursi yang mengarah ke plafon atap.

Baca Juga :   Libur Nataru, Polisi Kediri Aktif Patroli Cegah Kriminalitas di Tempat Wisata

“Setelah di cek, memang betul kami kehilangan barang, 1 buah Laptop dan 2 buah Proyektor.” Katanya.

Adang menuturkan bahwa maling di duga masuk dengan cara merusak jendela dan melewati Plafon atap.

“Kami melihat jendela rusak, dan ada tumpukan kursi untuk naik Plafon Atap untuk masuk ke ruang guru, dan mengambil 1 buah laptop dan 2 Proyektor didalam lemari,” Tuturnya.

Ia memprediksi kawanan maling ini lebih dari satu orang dan di gasak pada Selasa Malam.

“Kemungkinan maling berjumlah 2 Orang dan di gasak Malam Tadi (Selasa Malam), Imbuhnya

Baca Juga :   Ada Apa!! Ratusan Faskes Pasien Puskesmas Warga Kecamatan Singojuroh Pindah ke Dokter Praktek Umum

Kemudian Adang bergegas melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kalipucang.

“Ya tadi langsung laporan ke Polsek Kalipucang, dan pihak Kepolisian langsung Olah Kejadian” Katanya.

Akibat kejadian tersebut pihak sekolah mengalami kerugian Belasan Juta Rupiah.

“Kami mengalami kerugian mencapai Rp. 15 Juta Kurang Lebihnya.” Ujar Adang

Adang berharap, Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar berjalan dengan lancar di sekolah kami, Dinas Pendidikan Kabupaten Pangandaran memperhatikan penunjang belajar yang telah hilang di gasak maling.

“Kalau ada anggaran dari Dinas Pendidikan, kami berharap Laptop maupun Proyektor dapat diadakan kembali, karena itu bagian dari penunjang untuk fasilitas guru maupun anak – anak untuk belajar,” tandasnya (Den/red)