Pamekasan Jatim, wartaterkini.news – Pondok Pesantren Darul Muttaqin mengadakan Demonstrasi Kitab Kuning Ke- VIII di Dusun Tareta, Desa Sanah Tengah, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur.
Acara tersebut melibatkan puluhan santri yang melakukan demonstrasi menggunakan alat peraga kitab kuning.
Para wali santri dan tamu undangan yang hadir sangat antusias dalam prosesi wisuda tersebut. Banyak tamu undangan yang ingin ikut serta dalam penilaian terhadap kemampuan santri yang diwisuda.
Demonstrasi ini menggunakan sistem tanya jawab dan mendapatkan respon positif dari tamu undangan, wali santri, terutama alumni Pondok Pesantren Darul Muttaqin. Metode akselerasi Nubdzatul Bayan Pondok Pesantren Bata-Bata Panaan Pamekasan Madura menjadi pelajaran yang didemonstrasikan.
“Meskipun jumlah santri di sini masih kalah dengan pesantren-pesantren lain, saya sangat bangga melihat kemampuan mereka dalam membaca kitab kuning yang dapat bersaing dengan pesantren ternama lainnya,” ujar Ustaz Kholilurrahman S.Ag selaku undangan.
K. Abd Mukti selaku pengasuh menyampaikan rasa syukurnya kepada Allah atas keberhasilan ini. Ia juga berterima kasih kepada Dewan Guru, wali santri, dan tamu undangan atas partisipasinya dalam memajukan Pondok Pesantren Darul Muttaqin.
“Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada semua orang. Kami berhasil menyelenggarakan program metode cepat membaca kitab kuning ke-VIII di sini, meskipun program ini bukan satu-satunya program unggulan kami,” ucapnya.
Ustaz Syamsul Arifin, S.Pd selaku penanggung jawab program menjelaskan kepada wartawan bahwa Pondok Darul Muttaqin memiliki banyak program unggulan. Setiap lulusan MI diwajibkan menguasai bacaan Al-Qur’an dengan Tajwid dan Gharib Musykilat, sementara siswa SMPI kelas VII harus mengi’lan kitab Nadzom Maqshod, siswa kelas VIII mengi’lan kitab Imriti, dan siswa kelas IX dibimbing menggunakan metode cepat membaca kitab kuning dengan kitab Nubdzatul Bayan Pondok Pesantren Bata-Bata.
Selain itu, semua santri diwajibkan memberikan makna dan memahami bacaan sholat agar dapat melaksanakan sholat dengan khushu’.
Tidak hanya dari internal pesantren, antusiasme dan kebanggaan juga datang dari elit bangsa. H. Fandi, S.Ag., M.H.I selaku kepala Kemenag Kota Blitar mengungkapkan kebanggaannya dalam video berdurasi sekitar 1,45 menit.
“Saya bangga menjadi bagian dari Pondok Pesantren Darul Muttaqin. Meskipun terletak di desa yang terpencil, pesantren ini mampu mencetak santri berkualitas. Demonstrasi membaca kitab kuning ini menjadi buktinya,” ungkapnya.
Acara tersebut berlangsung dengan meriah. Hal tersebut terbukti dengan suara tepuk tangan dari para undangan dan wali santri saat peserta menjawab semua soal yang diberikan oleh para pendemonstrasi. Baik dari penanya wajib dan penanya umum.