banner 728x250 banner 728x250

Antisipasi Konflik Pilkada, Polres OKU Selatan Gelar Simulasi Sispamkota

OKU Selatan Sumsel, wartaterkini.news–Jajaran Polres OKU Selatan menggelar simulasi Sistem Pengamanan Kota Operasi Mantap Praja (Sispamkota OMP) 2024 dalam rangka persiapan pengaman Pilkada Serentak 2024 di wilayah Hukum Polres OKU Selatan.

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kapolres OKU Selatan AKBP M Khalid Zulkarnain di lapangan sepakbola Mapolres OKU Selatan, Rabu (21/08/2024).

“Kegiatan Simulasi Sispamkota ini, kita gelar dalam rangka persiapan pengamanan Pilkada Serentak 2024 dalam Operasi Mantap Praja,” kata AKBP M Khalid Zulkarnain seusai kegiatan.

Baca Juga :   Euforia Ujian Akhir Sekolah, Puluhan Pelajar di OKU Selatan Harus Berurusan dengan Polisi

Dikatakan Kapolres, pada kegiatan tersebut simulasi dilakukan dalam kondisi terburuk yakni terjadi chaos antara pendemo dan anggota Polres OKU Selatan yang melakukan pengamanan di depan KPU.

“Pada simulasi ini, berbagai skenario dilakukan mulai dari pengamanan massa yang berunjukrasa di kantor KPU dan membendung pengunjukrasa yang mencoba melakukan tindakan anarkis,” jelasnya

Kapolres juga mengatakan sispamkota itu melibatkan berbagai unsur, mulai dari pihak kepolisian, TNI, Satpol PP, Dinkes, Damkar, KPU, Bawaslu dan pemerintah daerah.

“Kita melibatkan hampir seluruh personel dalam simulasi ini, dengan harapan mereka benar-benar siap menghadapi segala kemungkinan terburuk yang terjadi selama berlangsungnya pesta demokrasi,” ujarnya.

Baca Juga :   Dukungan Deny - Qubais Semakin Kencang di Morotai Timur dan Selatan

Ia mengatakan kendati hanya dalam bentuk simulasi namun skenario yang ditampilkan seperti nyata atau keadaan sesungguhnya.

“Dengan begitu, personel lebih matang dan benar-benar dalam kondisi siaga jika terjadi gangguan keamanan di lapangan,” ujarnya.

AKBP M Khalid berharap Pilkada serentak 27 November 2024 berjalan dengan aman, damai dan lancar serta menghasilkan pemimpin sesuai dengan kehendak rakyat.

“Kita berharap ini hanya sampai pada simulasi saja, tidak terjadi dalam kenyataan di lapangan saat melakukan pengamanan pesta demokrasi,” tandasnya (Red)