Banyuwangi, Jawa Timur,wartaterkini news- Buronan pencuri kayu keok ditangan Polisi Satreskrim Polresta Banyuwangi.Buronan pencuri kayu adalah SU (50) warga Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi. Jumat (03/03/2003)
Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi Kompol Agus Soebarnopraja mengatakan, bahwa SU terlibat aksi pencurian kayu jati di wilayah Desa Kebaman, Kecamatan Srono, Banyuwangi pada 2021 silam.
SU ternyata menjadi buronan setelah dua tahun kabur melarikan diri dari kejaran Polisi Polresta Banyuwangi.
“Tersangka ditangkap setelah buron sejak dari 2 tahun yang lalu,” kata Kasat Reskrim, Polresta Banyuwangi, Kompol Agus Soebarnapraja,
Agus Soebarnapraja menegaskan bahwa SU beraksi bersama dua rekannya. Saat dilakukan penangkapan, kata Agus, satu orang berinisial M berhasil dibekuk dan sudah proses hukum dengan vonis 1 tahun 8 bulan.
“Sementara SU dan satu pelaku lainnya kabur. Keduanya masuk dalam daftar pencarian orang (DPO),” kata Agus.
Selama dua tahun melakukan pencarian, polisi akhirnya mendapatkan informasi akurat terkait keberadaan SU.
“Informasi itu langsung kita tindak lanjuti, tim berhasil melakan penangkapan terhadap tersangka, kemudian diamankan untuk proses hukum lebih lanjut,” jelasnya.
Sementara satu pelaku lainnya, masih kata Agus, masih dalam pencarian. “Pencarian masih terus kita lakukan untuk dilakukan proses hukum yang sama,” tegasnya.
Barang bukti yang berhasil diamankan, diantaranya satu unit kendaraan truk, 150 batang kayu jati berbentuk balok berbagai ukuran, dan satu bendel nota angkutan.
“Barang bukti itu sudah disajikan dalam persidangan tersangka M,” sambungnya.
Pengembangan kasus ini masih terus dilakukan polisi. Termasuk mendalami kasus serupa yang baru saja diungkap terjadi pada Jumat (10/2/2023) lalu di Petak 70 Lompongan Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran.
“Kita baru menemukan satu unit truk warna kuning dengan nopol P 8980 UM mengangkut 44 batang kayu jati. Truk tersebut, diduga ditinggal oleh pelaku,” ungkapnya.
Agus menegaskan, pihaknya terus berupaya melakukan penegakan hukum secara preventif.
“Dengan upaya penegakan hukum ini, kami mencegah terjadinya pembalakan liar. Karena, ilegal logging bila dibiarkan tentu akan merusak alam dan bisa pula berpotensi menyebabkan bencana,” pungkasnya.