banner 728x250 banner 728x250

Idul fitri Momentum Melebur Perbedaan Usai Pemilu 2024

Jakarta, wartaterkini.news–Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menegaskan banyaknya jamaah yang hadir Salat Idul fitri 1445 H di Masjid Istiqlal menjadi titik balik melebur perbedaan di masyarakat usai Pemilu 2024.

“Menjadi keberkahan bagi kita semua dan keberkahan bagi Indonesia. Hal ini menjadi wujud memperkokoh persatuan kita semua sebagai bangsa Indonesia setelah melalui kontestasi politik yang luar biasa. Mudah-mudahan ini menjadi titik balik dari semua dari perbedaan kita,” jelas Yaqut, usai melaksanakan Salat Ied, Rabu (10/4/2024).

Pada kesempatan tersebut Yaqut tak lupa mengucapkan selamat merayakan  Idulfitri untuk semuanya, seluruh masyarakat muslim se-Indonesia.

Baca Juga :   Pastikan Pelayanan Berjalan Maksimal, Pj Bupati Banyuasin Sidak ke Kantor Pusat Pelayanan Terpadu

Yaqut juga menerangkan jamaah yang melakukan Shalat Ied di Masjid Istiqlal hari ini merupakan jumlah paling banyak sepanjang kepemimpinan Imam Besar Nasaruddin Umar.

Sementera itu, saat yang sama Menteri Investasi Bahlil Lahadalia juga menambahkan jika momen Idul fitri harus dijadikan semua pihak harus saling memaafkan. Termasuk dalam hal perbedaan politik saat Pemilu 2024 lalu.

“Politik sudah selesai, kalau kemarin kita sama-sama ada perbedaan pilihan, ada tutur kata yang mungkin kurang pas, tidak berkenan, ya di hari Idul fitri ini kita harus saling memaafkan, membukakan diri, menjaga kekompakan bangsa. Hal ini demi negara yang jauh lebih baik lagi ke depannya,” ujar Bahlil.

Baca Juga :   Kunjungi Desa Sambiki, Plt Kadin PU-PR Provinsi Malut Tinju Progres Pembangunan Jembatan

Sejumlah menteri kabinet Indonesia Maju yang ikut Salat di Masjid Istiqlal antara lain, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Kemanan Hadi Tjahjanto, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

Sementara itu ada juga Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas, Menteri Kesehatan Budi Gunaidi Sadikin, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Selain menteri juga ada beberapa duta besar negara sahabat yang beragama Islam.