Puluhan Tahun Fasilitas Umum Minim Jadi ATM Pemerintah,Warga Desa Kenda

Banyuwangi,wartaterkini news – Calon Bupati Banyuwangi Ali Makki Zaini mendatangi undagan warga Dukuh Erfach, Dusun Paluagung, Desa Kendalrejo, Kecamatan Tegaldlimo. Kedatangan pasangan calon nomor urut 2 itu pun menjadi lahan curhat masyarakat di pinggiran hutan Alas Purwo tersebut.

Kesan sebagai daerah tertinggal pun tampak saat menuju ke lokasi. Rombongan Gus Makki harus melewati berkilo-kilo meter jalan terjal berbatu.

Belum lagi, kondisi gelap karena harus melalui hamparan hutan. Di tambah minimnya penerangan membuat kesan sunyi kampung tersebut.

Gus Makki tiba di lokasi sekitar Maghrib. Warga menyambut dengan sumringah saat kedatangan calon pemimpin yang diimpikannya itu.

Sugianto sebagai tuan rumah menyampaikan kebahagiaan saat bertemu dengan Gus Makki. Kesan sederhana, ditambah adanya suguhan hidangan sea food berupa olahan kerang dan kepiting bakau hasil tangkapan warga setempat menjadi sambutan yang nikmat.

Baca Juga :   Ramadan Pasar Murah Digelar Keliling Kelurahan

Selepas makan malam itu, Sugianto dan warga mulai menyampaikan kesan dan pesan ke pasangan Cawabup Banyuwangi Ali Ruchi itu. Beberapa hal yang menjadi catatan, di antaranya mengenai timpangnya pembangunan di daerahnya.

Pertama, puluhan tahun kampung Erfach nyaris tak tersentuh pembangunan. Baik itu jalan, maupun fasilitas publik lainnya.

“Sejak saya lahir sekarang sudah hampir usia 50 tahun, masih saja seperti ini. 15 tahun lalu ada orang dayang katanya akan nyalon bupati, suruh nyoblos tapi hanya dijanjikan, sampai sekarang janjinya tak pernah terealisasi,” ungkapnya.

Sampai saat ini, pembangunan jalan ke kampung mereka terpaksa dibangun secara swadaya. Warga setempat urunan kolektif saat jalan kembali rusak.

“Jujur, kami warga di sini yang membangun jalan itu. Kami swadaya buat beli pasir batu (grasak). Jadi gak ada sumbangsih dari pemerintah, termasuk pemerintah desa,” jelasnya.

Baca Juga :   PT Bukit Asam Terus Perluas Bisnis Energi Baru Terbarukan

Kedua, Sugianto menyampaikan tidak adanya fasilitas kesehatan termasuk tenaga kesehatan. Sehingga, menjadikan beban saat warga mengalami sakit atau melahirkan.

“Bidan dulu ada tapi hanya bertahan satu tahun. Warga sini kalau melahirkan ya keluar jauh jaraknya sekitar 3 kilometer dari sini,” terangnya.

Ketiga, lahan milik warga sebagian tidak memiliki sertifikat lantaran itu merupakan tanah peninggalan masa lalu. Meski demikian, lahan yang ditempati bangunan rumah warga sebagian masuk dalam program Tanah Objek Reforma Agraria (TORA).

“Tapi sebelum itu, kami ini tetap ditarik pajak oleh pemerintah desa. Tapi, apa yang didapat?. Kami bagaikan ATM saja,” keluhnya.

Mendengar keluhan itu, Gus Makki menilai perlu ada perubahan ke depan. Pengasuh Ponpes Bahrul Hidayah itu menyebut, keyakinan untuk lebih baik adalah ikhtiar menjadi Bupati Banyuwangi mendatang.

Baca Juga :   Rapat Koordinasi Penanganan KLB Polio, Pamekasan Siap Ambil Langkah Strategis

“Kami datang tidak hanya saat butuh, tapi bisa berkelanjutan menyambung ikatan saudara. Jadi, jika Allah mentakdirkan kami menjadi pemimpin akan memberikan perubahan lebih baik untuk warga dan umat di Banyuwangi,” terangnya.