Indonesia Donasikan Lima Ribu Vaksin Monkey Pox untuk Afrika di IAF 2024

Badung Jabar, wartaterkini.news–Dalam upaya mendukung kesehatan global, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengumumkan bahwa Pemerintah Indonesia akan mendonasikan lima ribu vaksin monkey pox (Mpox) untuk Afrika.

Donasi itu akan disalurkan melalui Africa Centres for Disease Control and Prevention (CDC) dan diumumkan dalam gelaran Indonesia Africa Forum (IAF) 2024, di Bali, Selasa (3/9/2024).

Selain vaksin, Indonesia juga akan memberikan donasi berupa 30 mesin Tes Cepat Molekuler (TCM) yang serupa dengan tes rapid PCR untuk COVID-19, 12.000 reagent, serta obat Tecovirimat untuk 200 orang.

Baca Juga :   Pilkada OKU Selatan, 8.735 Tim Pemenangan dan Kampanye ABDI di Banding Agung Resmi Dikukuhkan 

“Jika kami berhasil mendapatkan 10.000 vaksin dari Jepang, saat ini sedang dalam negosiasi bersama Ibu Menteri Luar Negeri (Retno Marsudi), kami akan mendonasikan lima ribu vaksin tersebut ke Afrika,” ungkap Budi.

Menkes Budi menjelaskan bahwa penularan monkey pox tidak se-signifikan COVID-19. Dia menegaskan, masyarakat Indonesia tidak rentan terhadap penyakit ini karena cara penularannya yang berbeda.

“Penyakit ini tidak semenular COVID-19. Cara penularannya mirip dengan HIV. Alhamdulillah, orang Indonesia biasanya beragama dengan baik, sehingga penularan melalui metode HIV tidak banyak terjadi,” jelasnya.

Dalam panel diskusi berjudul “Investing in Research and Innovation for Health: Africa and Indonesia’s Priorities” di IAF 2024, Menkes Budi mengungkapkan fakta mengejutkan mengenai kematian akibat penyakit.

Baca Juga :   Pemkot Jaksel Lakukan Pendataan Email Resmi dan TTE Para Camat dan Lurah

Dia menyatakan bahwa penyebab kematian terbesar dalam 100 tahun terakhir bukanlah Perang Dunia II, melainkan patogen tuberkulosis (Tb).

“Perang Dunia II menyebabkan kematian sekitar 50 juta orang, tetapi patogen tuberkulosis membunuh sekitar 1 miliar orang dalam periode yang sama,” tegas Menkes Budi.

Dia juga menekankan pentingnya menjaga kesehatan masyarakat, berharap agar rata-rata usia hidup masyarakat dapat mencapai 72 tahun.

“Jika suatu saat nanti kita meninggal, semoga bukan karena menderita penyakit,” pungkas Menkes Budi. (**)